Jumat, 29 November 2013

Tragedi Satu Agustus Dua Ribu Tigabelas

Hari ini...

Kau pulang bersamanya..
Aku hanya dapat mengintaimu dari balik menara itu !
Tak terasa pilu air mataku mengantarmu pergi..
Apa ini ? Apa aku merasakan sakit ? Dan mengapa air mata jatuh menetesi kain yang membalut kepalaku..
Aku benci... Ku lewati  anak tangga itu dan ku berlari, rasanya aku sudah ingin merebahkan diri di ranjangku..
Tapii...
Tunggu.. Ada dia.. Dia wanita yang bersamamu.. Di depan ku.. melihatku berlumuran air mata.. Dia mendekat.. Stop ! Jangan batinku..!! Dia memelukku.. Memelukku dengan tulus dan eratt..
Aku terisak, sakit... ingin aku berteriak.. Tapi sebuah kata terlontar darinya.. "Iya.. Mba tau, sudah diam yaa cantik.. Jangan menangis seperti itu.."
Aku.. Aku sepperti bisu, tak ada sepatah katapun bisa ku lontarkan.. Kata katanya semakin membuatku teriris.. Aku ingin memberontak, namun aku terlalu lemah di pelukannya..


Sungguh..
Aku ingin sendiri..
Dan kau..
Kau pulang bersamanya...




Rhe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar